Shared Thoughts: Ever-changing Self

Halo!

It feels nice to get back on this writing platform after all these time. Kalau dilihat lagi, terakhir gue nulis di sini itu tanggal 3 Juni 2018, one day before I entered my summer internship.

That was a long time ago.

Ngapain aja gue selama Juni-Juli-Agustus ini?

To sum up, selama tiga bulan ini jelas gue magang. After work, aktivitas gue biasanya berkutat di dua hal: either me as a Chief Marketing Officer at StudentsxCEOs Jakarta Chapter batch 7 or me as a team member for a competition. Sejauh ini gue ikut dua lomba, pertama: Transhub Challenge oleh Kementerian Perhubungan (tidak lolos karena idenya mismatch dengan temanya) dan Business-IT Case Competition Compfest X. Doakan ya semoga lolos ke final dan menang Bizz-IT Compfest X :)

Long story short, gue mau cerita tentang bagaimana one self can change. Sounds weird, but it happened to me a few times. If you assume that this has anything to do with that MBTI test, congratulations, you're right.



*

Ketika gue masih di bangku SMA dulu, gue selalu ingin jadi seorang ENTJ. And, it happened just that way. I became what I idealized.

Di perspektif gue, seorang ENTJ akan jadi seorang pemimpin, a high-quality leader. Lebih-lebih lagi, leadership juga talenta yang penting untuk seseorang, ya nggak sih? Pokoknya gue pikir, jadi ENTJ is a must. But then, ternyata hidup nggak selalu lurus-lurus aja. (...lalu kemudian ada netijen macem meme di bawah...)



Ya nggak juga sih untungnya. Gue patut bersyukur nggak terlalu banyak diberikan kehadiran netijen julid bin toxic di hidup gue.

Setelah malang-melintang di medan perang Fasilkom, gue iseng nyobain tes MBTI lagi. Ealah, hasilnya malah jadi ESTJ. Nggak cuma hasil tes yang berubah, tapi ternyata pemahaman gue tentang MBTI itu berubah. Kata temen di Psikologi dan Manajemen SDM misalnya, itu bukan tes psikologi yang proper. MBTI is a pseudoscience. Nah, alternatifnya di luar MBTI ini ternyata ada The Big Five Personality Test.

Oh wow, ternyata jauh lebih kompleks, cuy. It consists of 300 questions. Laporannya juga sangat mendetail dan nggak umum banget kayak MBTI. There are numbers everywhere, dan itu menggambarkan aspek-aspek kepribadian gue. And then, I thought, "Okay, this one is better."

Itu baru cuma tentang kepribadian dan kepercayaan yang berubah.

Tapi sebenarnya, as you grow older, there are a lot of things that can change,

Misalnya, sekarang gue lebih suka rasa vanila ketimbang cokelat.

Lebih suka baca artikel ketimbang nonton drama Korea.

Lebih suka nonton di bioskop ketimbang streaming.

Lebih suka kamu daripada dia.

Ya begitulah. Banyak perubahan yang terjadi. And I hope, ke depannya, perubahan yang terjadi di diri gue adalah perubahan yang gue butuhkan untuk menjadi diri gue yang lebih baik lagi.

Cheers,

99WRITES


You Might Also Like

0 comments