Mission 21 #6: Bukan Promosi Go-Food

Halo!

Untuk post kali ini, satu-satunya foto bakalan quote ala-ala hasil googling (nggak) cantik. Abisnya, orderan Go-Food gaada rekapannya gitu di aplikasinya... apa gue yang gaptek? Yaudahlah. Langsung aja kayak biasa, ini quote ala-alanya.


Apa hubungannya quote di atas dengan Go-Food? Mungkin bisa aja para creator-nya terinspirasi dari keluhan masyarakat tentang delivery system, and they decide to do that better by finding and creating Go-Food.

Jadi, dilatarbelakangi oleh rasa bete sama sistem delivery sebuah vendor makanan cepat saji, gue coba-coba order lewat aplikasi, known as Go-Food. This thing is so famous these days, kalau laper semua orang suka bilang: "Eh, Go-Food aja mau nggak?"

Kalau kata orang-orang, sebuah produk bisa dibilang sukses banget kalau:

  1. Produk itu di-copy sama kompetitornya (or at least kompetitornya bikin produk yang nggak jauh beda, ganti bungkus aja)
  2. Nama produk itu dijadikan sebuah identitas untuk produk berjenis sama namun datang dari perusahaan berbeda, contoh gampangnya: Aqua. Mau air mineral merk apapun, kalau nanya sama abang-abang, pasti mostly ngomongnya: "Bang, ada Aqua nggak?" Padahal mah, si abang nggak jualan Aqua. Bisa aja jualannya Prima, Ades, VIT, RON 88, atau segala merk-merk lain (apalagi bisa aja si abang jualan air mineral merk nggak jelas yang 600 ml aja bisa cuma 1000, this thing exists kok, warung depan SMA gue jual air mineral 600 ml dengan harga 1000. Pertanyaannya: "Bu, ini air dari mana datangnya...?" 😟😟😟)
  3. Disebut-sebut dalam kehidupan sehari-hari, bahkan percakapan yang daily, kayak contoh tadi
Menurut gue, Go-Food sukses banget.

Bukan karena kriteria itu ada yang dipenuhi sama mereka, tapi juga karena produk ini benar-benar dibutuhkan. Ide produk ini sudah jelas-jelas valid. (Anjay. WK.)

Iya intinya, gue tadi mesen makanan (mie ayam, my love from the stars) via Go-Food. Definitely a pleasant experience. Driver yang ambil order gue adalah tipe driver yang sangat sopan, dibuktikan dengan dia yang telepon gue duluan, and he speaks very politely. Nggak butuh waktu lama juga kok, dia ambil order di daerah Lenteng Agung, delivering it to Fasilkom only takes around 30 minutes or so without any fuss. 

Definitely will use the app again!

Love,

99WRITES

You Might Also Like

0 comments